Sunday, September 14, 2008

Son of Dr Dre Found Dead

Over the last two decades, multi-platinum-selling record producer Dr. Dre has become one of the biggest hitmakers in hip hop. The Compton born founder and chief executive of Aftermath Entertainment helped change the face of music by innovating the sound of gangsta rap with his incendiary group N.W.A. in the 1980s.

Andre Young Sr., professionally known as Dr. Dre, released a statement to the media through a representative. "Dr. Dre is mourning the loss of his son Andre Young Jr. Please respect his family's grief and privacy at this time," his publicist, Lori Earl, said in the statement. Young Jr. was the subject of a paternity dispute in 1990 when his mother, Jenita Porter, filed a lawsuit against Dr. Dre in Orange County Superior Court, seeking $5,000-a-month child support. After stepping from the production booth into the limelight with his smash solo albums "The Chronic" (1992) and "The Chronic 2001" (1999) -- both odes to an industrial-strength strain of indigenous California marijuana -- he elevated several of the current rap era's biggest stars from obscurity to superstardom. Among them: 50 Cent, Eminem, Snoop Dogg and Compton rapper the Game. Dr. Dre's music is also closely associated with the rise of slain gangsta rapper Tupac Shakur. In recent months, Dr. Dre had been at work on his self-proclaimed "final" album, "Detox," one of the most eagerly awaited rap records of the decade

NBA 2K9

NBA 2K9 Features One of the strongest aspects of NBA 2K9 is that the game will track how you are as a teammate—not only your key offensive stats, but also how you help the other players on your team. All that will add to a “team rating” that you have, and having a good ranking will make you more desirable to other players. Conversely, if you’re a selfish player or make bad decisions, you aren’t going to help how you look to others, which may mean you’re going to have to spend some time building your stats back up to a more respectable level.

NBA 2K9 is being designed for faster-paced action, but there’s also more risk in a crowd—it’s tougher to connect with a pass into the key to a teammate and, when you’re playing against the computer, the AI has been tuned to give you a tougher time. October 7, 2008 is the date that 2K Sports has set for NBA 2K9’s release. It’ll be interesting to see where it stands in the competition against EA’s NBA Live 09, which releases on the same day. We’ll keep you updated on how the face-off goes, with TeamXbox offering final assessments of both titles around their releases. Stick close to the sidelines.

Wednesday, September 10, 2008

GRAFFITI


Sekelompok pasukan dengan mengenakan sweater dan masker sambil menenteng cat semprot di tangan mulai berjalan menelusuri jalan-jalan di Jakarta. Beberapa saat mereka sempat berdiam diri di bawah fly over, dengan pandangan penuh arti menatap tembok-tembok yang kosong dan kusam tersebut. Sedetik kemudian tangan-tangan mereka mulai menyemprot tembok tersebut dengan cat semprot. Tidak ada yang tahu apa yang mereka ciptakan saat itu, sampai keesokan paginya para pengguna jalan mulai terheran-heran dengan karya para bomber tersebut. Dan karya inilah yang kita kenal sebagai “graffiti”.

Graffiti sendiri berasal dari bahasa Itali yaitu “graffito” dan akhirnya populer dengan sebutan graffiti. Tidak ada yang mengetahui secara jelas kapan seni yang satu ini mulai populer di dunia, yang jelas beberapa bukti menunjukan bahwa graffiti sudah ada pada masa pemerintahan kerajaan Roma. Graffiti pun mulai mengalami perubahan dari masa ke masa dan akhirnya sekarang lebih kita kenal dengan modern graffiti. Di beberapa negara grafitti menjadi sebuah hal yang melanggar hukum, di Indonesia sendiri belum jelas pasal-pasal mengenai hal yang satu ini. Jika para bomber tertangkap tangan, mereka hanya harus menghapus karya mereka tersebut. Graffiti sendiri bisa menjadi sarana para bomber untuk menyuarakan jiwa sosial mereka. Namun kini graffiti justru lebih condong sebagai salah satu bentuk kreativitas dalam hal seni.

It’s My Style
Aliran atau gaya dalam graffiti cukup banyak, namun “tag” merupakan salah satu dasar yang harus dimiliki oleh para bomber. Tag merupakan gaya dalam menulis atau membuat gambar-gambar atau tulisan sehingga menarik, biasanya para bomber memiliki ciri khas masing-masing pada tag-nya tersebut. Selain tag ada pula yang disebut throw-up atau biasa disebut fill-in, ini adalah sebuah teknik menggambar dengan sangat cepat dengan menggunakan dua hingga tiga warna, di mana kecepatan menjadi tujuan utama dalam gaya yang satu ini.

Paling seru dalam graffiti ialah apa yang di sebut dengan wildstyle. Gaya ini adalah sebutan di mana seorang bomber dapat melakukan apa saja, baik itu dari segi desain atau pun pemilihan warna, dan karya yang paling ekstrim menjadi sesuatu yang paling menarik di sini. Para bomber pun saling menghasilkan karya-karya yang terkadang membuat seseorang harus memperhatikan dengan seksama maksud dan arti dari karya-karya mereka tersebut.

Radical And Political
Graffiti juga memiliki reputasi yang cukup buruk di mata pemerintah hampir di seluruh negara, karena graffiti dituduh sebagai media yang paling frontal untuk menghujat atau pun mengkritik secara keras sebuah pemerintahan di sebuah negara. Walau pun kini banyak grafiti yang telah meninggalkan cara seperti itu, namun tetap saja pemerintah masih banyak yang tidak setuju dengan hal yang satu ini. Bisa dibilang seni ini merupakan sebuah seni yang termasuk kategori underground. Bisa dibilang demikian karena kegiatan ini dilakukan secara diam-diam dan biasanya dilakukan pada malam hari. Membicarakan graffiti dan politik maka tidak akan lepas dengan seorang tokoh yang bernama Alexander Brener. Ia lah yang pertama kali membawa politik ke seni, dan ia juga lah yang pertama kali menyuarakan politik lewat media yang satu ini.

Decorative And High Art
Graffiti sekarang mulai memasuki masa keemasannya, selain di Indonesia sendiri, di Amerika atau tepatnya di Brooklyn Museum sering diadakan pameran graffiti yang kini disebut juga sebagai seni kontemporer. Berbagai bomber profesional seperti Crash, Lee, Daze, Keith Haring dan Jean-Michel Basquiat menjadi pahlawan dalam seni graffiti. Sekitar 22 bomber ikut berpartisipasi dalam pameran ini. Lain di Amerika lain pula di Australia. Negara yang satu ini bahkan menjadikan graffiti sebagai lomba publik yang selalu memiliki jumlah peserta yang sangat banyak.

Graffiti Against The Law
Di Amerika lah graffiti pertama kali ditemukan, karena semakin banyaknya bomber-bomber yang membom-bardir sudut-sudut kota di Amerika, akhirnya pemerintah mulai menyediakan sebuah lahan untuk para bomber mengekplorasikan karya-karya mereka. Di Philadelphia misalnya. Pada tahun 1984, Philadephia Anti-Graffiti Network (PAGN) yang tadinya sangat menentang seni ini akhirnya meciptakan sebuah program yang diberi nama Mural Arts Program. Program ini menyediakan tempat yang sangat layak, namun jika para bomber tersebut membuat graffiti di luar wilayah tersebut, maka hukuman yang berat pun harus siap mereka terima.

Di kota New York tahun 1995, Mayor Rudolph Giuliani dari membuat sebuah pasukan yang dinamakan Anti-Graffiti Task Force, yaitu pasukan yang dibuat untuk memberantas para bomber yang berkeliaran di kota ini. Selain itu para penjual cat semprot hanya boleh menjual dagangannya pada orang yang sudah berumur 18 tahun ke atas dengan menunjukan identitas mereka tersebut. Para bomber yang tertangkap juga harus membayar denda sebesar US$ 350, yang tentunya sangat memberatkan para bomber. Akhirnya salah seorang bomber terkenal NYC yang bernama Zephyr melakukan serangkaian usaha untuk melegalkan kegiatan ini, yaitu dengan menulis surat ke pemerintah. Peter Vallone, Jr. yang pada saat itu menjabat sebagai anggota pemerintahan melegalkan permintaan tersebut pada tanggal 1 Januari 2006, namun dengan syarat para bomber yang melakukan kegiatan tersebut harus berumur 21 tahun ke atas.

Komunitas Graffiti Jalanan Penggagas Malang Urban Street Trouble

Rata-rata anggota Ngaco adalah pemuda berusia 18-23 tahun. Penampilan mereka terkesan semaunya. Tidak terikat aturan dan bebas berekspresi. Ciri khasnya, sepatu kets, celana ketat yang mengecil di pergelangan kaki, dan kaus oblong bertuliskan nama band underground.

Tak lupa bungkus jaket hip hop untuk melawan dinginnya malam kala mereka beraksi. Rambut dimodel semaunya: Japanese Punk, asimetris, geometrik, atau terserah pemiliknya.

Jumat (27/6) malam lalu, Enot, Abe, dan Cla, tiga di antara mereka terlihat bergaya Harajuku (model penampilan bebas ala remaja di Jepang).

Sementara JJ, sang koordinator lebih rapi. Ia gunakan jaket hitam, celana kain, potong cepak, dan sepatu sport. Mereka tengah berkumpul di sebuah warung di kawasan pusat jajanan Pulosari Kota Malang.

“Kebetulan gak ngebomber (istilah menggambar graffiti di tembok) ya begini,” ungkap JJ yang alumnus SMK 5 ini.

Soal identitas, para bomber (pelukis graffiti) ini memang sengaja ditutup. Mereka hanya mau diekspos memakai nama beken atau nama jalanan. Enot, Abe, Cla, dan JJ adalah nama beken mereka. Sementara Sleeck, Abe One, Dcl dan PD Monster adalah nama jalanan mereka masing-masing.

Soal nama asli dan domisili, mereka meminta tidak dikorankan. Sebab ini berhubungan dengan aktivitas mereka yang sebelumnya melakukan vandalisme (membuat tulisan atau gambar liar di tembok jalanan).

Selain itu, mereka sebenarnya menikmati dobel identitas yang mereka gunakan. Identitas pribadi dan identitas jalanan.

Menurut JJ, bagi banyak orang, vandalisme sering membuat geregetan. Sebab istilah vandalisme identik dengan gambar graffiti tanpa izin. Sasarannya pun semaunya para bomber. Bisa tembok milik pemerintah, tembok milik perusahaan, tembok kampung atau tembok perseorangan. Dampak kejengkelan orang lain itulah yang dihindari mereka dengan tidak membuka identitas asli.

Bahkan untuk kepentingan pemotretan koran ini, mereka meminta untuk berpose mengenakan masker atau penutup wajah.

“Kadang teman kita di kampung atau guru sekolah tidak tahu kalau kita ini yang membuat graffiti di banyak tembok Kota Malang,” ungkap Cla.

“Saya pernah dikejar satpam Playground Matos sampai nyebur got. Pas ngebomber tembok playground tanpa izin setahun lalu.

Makanya identitas harus kami sembunyikan,”sambung Enot.

Cla pernah ditangkap aparat kepolisian Polresta Malang saat menggambari tembok TMP Suropati, Jalan Bandung. Sepeda motornya diangkut polisi ke mapolresta. Akibat aktivitas vandalisme itu, dia pun harus “berdamai” Rp 200 ribu dengan oknum.

“Dulu kami dikejar-kejar polisi atau satpam. Masa sekarang ngaku,”ungkap remaja 18 tahun ini.

Komunitas Ngaco punya peran besar dalam memasyarakatkan graffiti di kalangan remaja Kota Malang. Sebelum tahun 2006, di saat tembok-tembok masih beku, masing-masing anggota Ngaco meluapkan ekspresi mereka. Dengan melakukan tagging (graffiti tulisan identitas) atau vandalisme tulisan dan gambar, mereka memberikan warna pada tembok-tembok (istilahnya spot) itu.

Grafiti, seperti dalam Wikipedia, adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng (aerosol). Berbeda dengan mural yang berupa gambar atau lukisan ditembok yang lebih banyak menggunakan cat kayu, cat besi, cat tembok dan kuas.

Komunitas beranggotakan tujuh personel ini terbentuk 9 April 2006 lalu. Kebetulan Jumat malam itu, hanya empat orang yang bisa berkumpul. Dengan berbagai latar belakang anggotanya (saat itu semuanya masih duduk di bangku SMA/SMK), mereka bisa menyatu. Kegemaran dan hobby mereka ber-graffiti bisa mempertemukan satu dengan lainnya.

Peran situs www.tembokbomber.com ikut mempertemukan mereka. Situs itu adalah forum pelaku graffiti se-Indonesia. Mereka semua adalah membernya. “Kita semua kan pernah upload ke tembokbomber. Kenal di dunia maya, lalu kami bertemu dan bentuk komunitas Ngaco,” ungkap JJ.

JJ sendiri terjun ke dunia graffiti karena senang musik hip-hop. Salah satu unsur musik ini adalah graffiti di tembok. Korban pertamanya adalah tembok di milik tetangga di kampungnya. Sedangkan Enot terinspirasi dari kegemarannya melihat aktivitas komunitas skate board. Dinding kamarnya jadi spot pertama untuk berekspresi. Selanjutnya tembok Pemerintah Kota Malang di tempat-tempat umum jadi korban.

Sementara Abe terpikat graffiti karena keseringannya memainkan game Tony Hawk’s di PS-2 (game bertema skater). Dan Cla terinspirasi dari gambar dan foto-foto soal graffiti. Tembok pasar Dinoyo yang jadi media ekspresi bebas untuk kali pertamanya.

“Saat di jalanan, cat semprot beli sendiri. Modal tidak apa-apa tapi puas,” ungkap Abe yang kini tengah menunggu ujian masuk perguruan tinggi ini.

Enam bulan terakhir ini, mereka mengaku mulai dewasa dalam mengembangkan aktivitas graffiti di Kota Malang. Mereka mulai jenuh dengan aktivitas vandalisme dan mulai mengarah pada graffiti komersial (jasa menggambar). Mulai dari graffiti di rolling door, tembok kosong perumahan, hingga kamar remaja.

Agar tetap bisa berekpresi di jalanan, tetapi tidak menganggu properti orang lain, mereka kini memilih jalan graffiti legal. Caranya, dengan mengajukan izin ke pemilik properti. Idur, salah seorang dari mereka ditunjuk sebagai tim sukses dan petugas survei spot. Idur harus izin ke RW, kelurahan, atau pihak pemilik properti. Kalau oke, maka para bomber pun bisa beraksi dengan legal.

“Contohnya ya di Stasiun Blimbing tiga minggu lalu,” kata Idur.

“Itu semua legal,” imbuh karyawan distribusi aksesoris ponsel ini.

Para personel Ngaco pun membentuk komunitas lebih besar yang diberi nama Must. Komunitas ini untuk mengumpulkan para bomber junior yang kini banyak bermunculan. Tujuannya agar para bomber tidak saling merusak karya sesama bomber. Tujuan lain, kalau bisa, karya graffiti yang diciptakan malah bisa memperindah penampilan kota.

Peran Idur cukup besar. Dia harus mencarikan spot-spot kosong untuk ekpresi bomber yang kini sudah mencapai 25 kru (sebutan untuk setiap kelompok bomber). Karena tugas beratnya itu, dia butuh masyarakat memberikan legalitas. Toh karya graffiti apabila dikerjakan secara legal dan dibina bisa memperindah penampilan kota. “Vandalisme sulit untuk distop 100 persen. Itu sudah dari sejarahnya,” kata Idur. (*/ing/radar-malang)

Sunday, September 7, 2008

NBA Announces 2008-09 Schedule

We are so excited for the season and can't wait to get it under way. We love this game and streetball.com represents that to the fullest. SECAUCUS, N.J., August 6, 2008 -- It's hard to narrow the 1230 games in the NBA schedule down to just 10, but if I was to present you with a list of 1-1230, I doubt many of you would make it past game No. 712. (Well, except you Toronto fans. You guys are scary committed.) I'll be watching every night from late October until mid June, as I'm sure you will be too, but here are 10 key dates you might want to set cell phone text message reminders for. Trust me, you don't want to be stuck at a dinner party while Greg Oden finally gets up and down the floor, the Celtics and Lakers go at it again or Kobe and LeBron try to settle the ultimate basketball debate going on today. I'm giving you two and a half months to clear your schedules for these games. You have no excuses.







Stephen Dunn/Getty Images/NBAE



Monday, September 1, 2008